Channel: @GarutTurunanKidul
Liwetan adalah kegiatan makan bersama dengan beralaskan daun pisang sebagai pengganti piring. Lauk pauk, nasi, dan segala macam kelengkapannya ditaruh di atas daun pisang tersebut dan biasanya makannya menggunakan tangan. Lauk yang disediakan dalam sajian nasi liwet biasanya terdiri dari ikan goreng, tempe, tahu, paru, ikan asin, ayam goreng, ikan teri, lalapan, bakwan, dan masih banyak lagi tergantung selera.
#SuasanaPedesaan kali ini berlokasi di Kampung Katulampa Pojok Tegal Honje, Desa nyalindung, Kecamatan Nyalindung
Desa Nyalindung adalah sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat, yang mana Desa Nyalindung adalah desa induk yang berdiri sejak tahun 1936, luas wilayah desa pada saat itu hampir separuh dari wilayah Kecamatan Nyalindung saat ini, namun seiring perkembangan jumlah penduduk dan modernisasi masyarakat yang semakin bertambah. Sehingga pada Tahun 1974 terjadilah pamekaran wilayah menjadi 3 Desa (Nyalindung, Mekarsari dan Kertaangsana).
Kabupaten Sukabumi sendiri adalah sebuah kabupaten di Tatar Pasundan, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Palabuhanratu. Kabupaten Sukabumi merupakan kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa setelah Kabupaten Banyuwangi di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bogor di utara, Kabupaten Cianjur di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Lebak di barat.
Pada awalnya daerah Kabupaten Sukabumi saat ini ada dibawah Kabupaten Cianjur pada masa Pemerintahan kolonial Hindia Belanda, yang merupakan bagian dari Karesidenan Priangan (Residentie Preanger Regentschappen). Pada tahun 1776 Bupati Cianjur keenam Raden Noh Wiratanudatar VI membentuk sebuah kepatihan bernama Kepatihan Tjikole yang terdiri dari beberapa distrik yaitu distrik Goenoengparang, distrik Tjimahi, distrik Tjiheoelang, distrik Tjitjoeroeg, distrik Djampangtengah, dan distrik Djampangkoelon dengan pusat pemerintahan di Tjikole (sekarang bagian dari Kota Sukabumi).
Pada tanggal 13 Januari 1815, Kepatihan Tjikole berganti nama menjadi Kepatihan Soekaboemi. Nama Soekabumi diusulkan oleh Dr. Andries de Wilde, seorang ahli bedah pemilik perkebunan teh yang mempunyai usaha perkebunan kopi dan teh di daerah Soekaboemi. Asal nama "Sokaboemi" berasal dari Bahasa Sanskerta soeka, "kesenangan, kebahagiaan, kesukaan" dan bhoemi, "bumi, tanah". Jadi "Soekabumi" memiliki arti "tanah yang disukai".
Instagram @Garut_turunankidul : https://instagram.com/garut_turunankidul?igshid=1kukflar0dt76
Email untuk kerja sama: hartasderis@gmail.com